Flebitis atau tromboflebitis adalah Peradangan dan pembekuan darah di dalam suatu vena superfisial (vena permukaan).
B. ETIOLOGI
Peradangan pada vena bisa disebabkan oleh cedera, meskipun cederanya bersifat ringan.
C. ANATOMI FISIOLOGI
Arteri membawa darah dari jantung ke jaringan. Vena mengembalikan darah dari jaringan ke jantung, sehingga darah dapat kembali beredar. Untuk mengembalikan darah ke jantung, vena harus bekerja melawan gravitasi. Kontraksi otot tungkai bawah berperan sebagai pompa, meskipun lemah, dinding vena yang elastis membantu darah kembali ke jantung. Katub kecil searah di dalam vena membuka saat darah mengalir ke arah jantung dan menutup untuk menghentikan darah yang mengalir ke bawah.
D. GEJALA
1. Nyeri yang terlokalisasi
2. Pembengkakan pada kaki karena adanya pembendungan darah.
3. Kulit yang kemerahan timbul dengan cepat diatas vena dan di seputar mata kaki, akibat tidak lancarnya aliran darah. Kadang diikuti dengan luka di sekitar mata kaki yang sulit sembuh.
E. PATOFISIOLOGI
Di dalam kompartemen otot, vena profunda akan mengalirkan darah naik keatas melawan gravitasi dibantu oleh adanya kontraksi otot yang menghasikan suatu mekanisme pompa otot. Tekanan sebesar 5 atm tidak akan menimbulkan distensi pada vena profunda dan selain itu karena vena profunda terletak di dalam fasia yang mencegah distensi berlebihan. Tekanan dalam vena superfisial normalnya sangat rendah, apabila terjadi peningkatan tekanan dalam pembuluh darah vena yang memberikan respon terhadap vena menjadi melebar dan berkelok-kelok sehingga aliran darah tidak lancar.
F. FAKTOR PEMICU FLEBITIS
1. Faktor keturunan
Flebitis biasanya terjadi saat dewasa akibat perubahan hormon dan bertambahnya berat badan. Flebitis yang terjadi di usia muda,kemungkinan besar disebabkan faktor keturunan.
2. Kehamilan
Meningkatnya hormon progesteron dan bertambahnya berat badan saat hamil yang kaki semakin terbebani, akibatnya aliran darah dari kaki, tungkai, pangkal paha dan perut bagian bawah pun terhambat.
3. Kurang gerak
Gaya hidup perkotaan yang kurang gerak, menyebabkan otot sekitar pembuluh darah vena tidak mampu memompa darah secara maksimal.
4. Merokok
Kandungan zat berbahaya dalam rokok membuat pembuluh darah menjadi kaku dan terjadi penyempitan, sehingga dinding pembuluh tidak elastis lagi.
5. Terlalu banyak berdiri
Berdiri terlalu lama membuat kaki terlalu berat menahan tubuh dan memperparah beban kerja pembuluh vena dalam mengalirkan darah. Bila profesi Anda mengharuskan banyak berdiri, usahakan untuk tidak berdiri dengan posisi statis (diam), tapi tetap bergerak. Misalnya dengan berjalan di tempat, agar otot tungkai dapat terus bekerja memompa darah ke jantung.
6. Menderita kolesterol tinggi dan kencing manis
Kedua jenis penyakit ini berhubungan erat dengan masalah peredaran darah, kelainan pembuluh darah dan kegemukan yang memicu terjadinya varises.
7. Memakai sepatu hak tinggi
Hak sepatu yang terlalu tinggi membuat gerak otot tumit yang berfungsi membantu kerja pembuluh darah, menjadi tidak maksimal.
BAB III
PEMERIKSAAN FISIOTERAPI
A. PROBLEMATIK FISIOTERAPI
a. Diagnosa Fisioterapi
1. Impairment
a) Adanya nyeri
b) Adanya bengkak
2. Fungsional Limitation
a) Pasien belum mampu berjalan jauh oleh karena nyeri
b. Pemeriksaan Spesifik
1. VAS untuk mengetahui derajat nyeri.
2. Midline untuk mengukur oedem.
3. Goneometer untuk mengukur LGS
c. Pemeriksaan Gerk Dasar
1. Gerak aktif
Pasien melakukan semua gerakan pada AGB secara aktif.
2. Gerak pasif
Pasien melakukan semua gerakan pada AGB dengan di bantu dengan terapis.
B. PELAKSANAAN FISIOTERAPI
1. Elevasi tungkai
Aplikasi Pasien posisi supinelying kemudian beri sanggahan dengan guling atau bantal pada tungkai bawah untuk mengurangi oedem dan nyeri
2. Terapi Latihan gerak aktif dan pasif
Aplikasi pasien Posisi pasien supinelying pasien menggerakkan secara aktif dan pasif pada tungkai bawah dengan semua gerakan supaya katub kecil di dalam vena saat darah mengalir ke arah jantung dan menutup untuk menghentikan darah yang mengalir ke bawah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar